"Bang.. Bing... Bung... Yuk.. Kita Nabung... "
Lagu ini begitu terkenal pada zamannya, dimana lagu tersebut sering diputar di TV. Dari lagu tersebut, kita dari kecil sudah diajak untuk menabung di Bank dan sudah terekam dengan baik di benak penulis.
Ayuk Menabung |
Namun yang tidak disampaikan di lagu tersebut adalah kekurangan dari menabung yaitu tergerus oleh yang namanya INFLASI.
Sebagai ilustrasi sederhana untuk penjelasan tentang inflasi, kira-kira seperti ini :
Zaman penulis kecil, penulis ingat betul dengan uang Rp 100.- penulis bisa mendapatkan 3-4 buah permen (tergantung jenis permennya). Lah sekarang ? Berapa harga 1 permen ? 500 ? 1.000 ? Silahkan Anda survei harga permen.
Nah nilai dari uang kita seakan-akan berkurang. Inilah yang disebut inflasi. Untuk penjelasan lengkap tentang inflasi dapat dilihat di Wikipedia dengan klik disini.
Trend inflasi di Indonesia dapat ditampilkan sbb.:
Trend Inflasi Jan 2007 - Des 2016 sumber : www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data |
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa trend inflasi di Indonesia dalam trend turun, dimana sempat menyentuh angka 12% saat terjadi krisis tahun 2008 dan inflasi posisi Desember 2016 sebesar 3.02%.
Saat artikel ini ditulis, rate bunga yang diberikan salah satu bank swasta sbb.:
- Tabungan dengan saldo > 1M mendapatkan bunga sebesar 1.70%
- Deposito dengan saldo < 2M mendapatkan bunga sebesar 4.75% tenor 1 bulan
Kalau hanya mengandalkan tabungan, tentunya bunga nya pasti kalah belum lagi biaya administrasi. Jika deposito, ya masih diatas inflasi sih namun spare-nya hanya kecil diatas inflasi.
Untuk mengatasi masalah ini, tentunya masyarakat sudah mulai beralih ke produk-produk investasi untuk "mengalahkan" si inflasi ini. Beberapa produk Investasi yang sudah dikenal masyarakat antara lain sbb.:
- Reksadana
- ORI
- Saham
- Emas
- Property
- Valuta Asing
Untuk produk-produk investasi diatas, sudah cukup banyak artikel yang membahasnya. Tinggal search di Mbah Google saja. Penulis hanya membahas untuk produk saham khususnya saham di Indonesia.
Trend Kenaikan Saham di Indonesia
Tren Kenaikan Saham Indonesia sumber : www.idx.co.id |
Sesuai data yang dirilis oleh BEI, diketahui bahwa indeks saham (JCI - Jakarta Composite Indeks) posisi Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar 15.32% dimana untuk sektor Mining mengalami kenaikan tertinggi sebesar 70.73%.
Bila kita mengikuti kenaikan JCI saja, maka investasi kita sebesar 15.32% per tahun. Masih jauh lebih baik dibanding deposito sebesar 4.75%.
Capital Gain
Ini adalah keuntungan yang paling dicari oleh para Investor maupun Trader Saham. Anda dapat melihat contoh saham-saham yang menghasilkan capital gain besar seperti ADRO, HRUM, SMBR, INAF, dll.
Penulis merekomendasikan untuk memilih saham-saham UPTREND. Artikelnya dapat dibaca disini.
Deviden
Sebagai pemegang saham, kita berhak untuk memperoleh deviden dari keuntungan perusahaan. Besarnya deviden ditentukan oleh RUPS perusahaan. Contoh perusahaan yang rajin membagi deviden antara lain Bank JABAR (BJBR) dan Bank JATIM (BJTM).
Likuiditas
Dana yang beredar di Bursa ini besaaaarrrr banget. Ini nih datanya :
Likuiditas Market Saham sumber : www.idx.co.id |
Jika Anda memilih saham yang benar, Anda dapat meng-uangkan saham Anda kapan saja. Jika dibandingkan dengan deposito yang memiliki masa tunggu min.1 bulan, tentu saham ini lebih likuid.
Kelemahan Saham
Jika tadi sudah dibahas keunggulan saham, tentu ada kekurangannya sbb.:
- Tidak dijamin Pemerintah. Produk Investasi tidak dijamin pemerintah seperti tabungan atau deposito yang dijamin LPS. Namun resiko ini telah dimitigasi bahwa investasi kita disimpan dan dicatat oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
- Salah timing beli. Kekurangan ini menyebabkan harga akan bergerak tidak sesuai dengan target investor. Untuk mitigasinya, Anda perlu mengetahui psikologi dan strategy dalam pembelian suatu saham.
- Salah pilih saham. Kalau ini sih belum ada obatnya, mitigasinya ya cut loss doank. Siapkan cut loss dengan ketat.
Penulis merekomendasikan sebelum berbisnis saham, Anda perlu mempelajari terlebih dahulu bisnis saham ini.
Artikel lainnya yang dapat dipelajari sbb.: