Saturday, January 28, 2017

Analisa Trend Saham

Analisa Trend Saham

Bullish vs Bearish



Suatu saham melalui mekanisme naik turunnya harga saham tersebut, akan membentuk suatu pola atau sering disebut dengan trend. Dalam dunia saham, dikenal beberapa jenis trend pergerakan saham yang dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu uptrend, sideways dan downtrend.

Apa itu dan bagaimana membedakannya ? Mari kita bahas satu per satu.


UPTREND (BULLISH)


Pola UPTrend

Pola Uptrend atau juga dikenal dengan istilah Bullish memiliki pola harga High yang lebih tinggi dari sebelumnya. Untuk bisnis saham di Bursa Indonesia, pola inilah yang dinanti-nantikan oleh pebisnis saham. Dimana hampir seluruh pebisnis merasakan euforia akibat kenaikan saham yang dimiliki.

Contoh Saham KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) yang memiliki pola uptrend



SIDEWAY

Pola Sideway


Pola ini memiliki pergerakan harga yang tidak kemana-kemana cenderung datar-datar saja, karena harga akan bergerak pada range harga tertentu saja. Pola ini juga sering disebut pola konsolidasi.


Contoh Saham Indo Tambangraya Megah Tbk - ITMG yang sedang dalam pola konsolidasi


DOWNTREND (BEARISH)

Pola Downtrend (Bearish)


Pada pola ini, pergerakan harga cenderung mengalami penurunan harga. Pebisnis saham di Indonesia tidak menyukai pola ini, karena saham yang dimiliki berpotensi "Nyangkut" dan mengurangi perolehan laba.

Contoh Saham Tower Bersama Infrastructure - TBIG yang sedang mengalami pola DownTrend

Nah, setelah mengetahui Analisa Trend Saham diatas, jangan lupa ya rules kita yaitu harus membeli saham yang UPTrend !

Gut Luck

Untuk artikel lainnya :

Friday, January 27, 2017

KOMPAS : Investasi Tanah Akan Dibuat Mahal oleh Pemerintah

Ada berita menarik untuk disimak di kompas.com tanggal 27 Januari 2017. Pemerintah akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi pada sektor produktif, salah satunya pembelian saham.

Ayuk mulai Nabung Saham ya.

Mari disimak bersama.


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, saat ini pemerintah tengah mencari cara agar masyarakat dalam melakukan investasi tidak selalu berbentuk bidang tanah.
Salah satu rencananya yakni wacana pengenaan pajak tanah yang tidak produktif (idle).
Menurut Darmin, saat ini masyarakat lebih menyukai berinvestasi dengan memiliki tanah dan tidak dalam jumlah yang sedikit. 
Hal tersebut menyebabkan ketimpangan di Indonesia karena tingginya harga tanah.
Diharapkan, pengenaan pajak tanah yang tidak produktif itu membuat investasi pembelian tanah menjadi jauh lebih mahal dari saat ini.
"Kami akan bikin supaya nyimpen-nyimpen uang di tanah itu (menjadi) mahal," ujar Darmin di Hotel Le Meridien, Jakarta, pada Kamis (26/1/2017).
Dia menegaskan, dengan adanya pengenaan pajak pada tanah tidak produktif, maka akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi pada sektor produktif, salah satunya yakni pembelian saham.
Kedepan, pihaknya berharap masyarakat juga dapat mengubah kebiasaan berinvestasi tanah. Karena dengan model investasi tanah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap roda perekonomian.
"Saving dan investasi kita itu tanah, baik konglomerat atau perorangan sama saja. Di pinggir Jakarta banyak tanah tidak diapa-apakan," ungkapnya.
Dia menjelaskan, terkait pembahasan mulai dari definisi tanah menganggur, jenis pajak yang akan dikenakan, tata cara pemungutan pajak, masih dikaji oleh pemerintah dalam waktu dua pekan ke depan.
Sumber berita : disini

Saturday, January 21, 2017

Cara Perhitungan Jual Beli Saham

Cara Perhitungan Jual Beli Saham


Bagi Anda yang masih bingung bagaimana sih perhitungan jual beli saham, penulis akan mengupas singkat bagaimana perhitungan jual beli ini.


Penulis masih ingat, pengalaman penulis ketika masih kuliah, dimana pada waktu itu bertemu kakak kelas dari Jurusan Manajemen Univ Parahyangan. Penulis yang masih awam, bertanya tentang dunia saham.

"Emang kalo mau beli saham, perlu duit berapa sih ? "

"Ya tergantung, lo mau beli saham apa dl ?"

"Contoh deh, saham Bank Mandiri berapa ?"

"Kayak Bank Mandiri deh ya... sekitar goceng lah"
(seingat penulis, pada waktu percakapan itu, kakak kelas saya menyebut angka sekitar Rp 5ribu=goceng)

"Hah ? 5 ribu ? Dengan 5 ribu doank gw beli, dan bisa punya saham Mandiri gitu ?"

"Iya. tapi ya ada minimal pembelian lah. Minimal beli itu 1 lot = 500 lembar. Jadi lo mesti siapin duit Rp 5.000 x 500 = Rp 2.500.000.- sekali beli."

"Oooo...."

Penggalan percakapan diatas, betul-betul percakapan yang penulis alami ketika penulis masih awam banget.

Dari situ, penulis mencoba explore lebih dalam lagi tentang saham.

Percakapan itu terjadi sekitar tahun 2006, dimana 1 lot saham = 500 lembar saham.
*) Dalam bisnis saham di Indonesia, satuan dalam membeli saham dikenal dengan istilah "lot".

Sejak 6 Januari 2014, BEI memberlakukan 1 lot saham = 100 lembar saham. Ini bertujuan agar semakin banyak investor ritel yang dapat memperoleh keuntungan di bisnis saham.

Nah, dengan perubahan nilai lot baru ini, berapa minimal modal untuk membeli saham ?

Dan untuk diketahui, bahwa sekuritas juga menetapkan biaya atas transaksi beli maupun jual atas kegiatan yang dilakukan investor. Fee ini berbeda tergantung sekuritas yang Anda gunakan.

Contoh :

Harga saham PT Aneka Tambang (ANTM) Rp 920/lembar (per 13 Januari 2017)
Minimal pembelian adalah 1 lot = 100 lembar.
Fee beli = 0.15%
Fee jual = 0.25%

Dana yang diperlukan = Rp 920 x 100 = Rp 92.000
Fee beli = 0.15% x 92,000 = Rp 138
Total dana = 92.000 + 138 = Rp 92.138,-
Total dana yang dibutuhkan untuk membeli 1 lot saham ANTM sebesar Rp 92.138,-/lot.

Jika ingin beli lebih banyak, silahkan tinggal mengalikan saja dengan jumlah lot yang Anda beli.

Gimana dengan perhitungan penjualan saham ?

Total saham yang dimiliki = 1 lot.
Harga pada saat penjualan Rp 950/lembar (contoh ya)
Dana yang diperoleh = Rp 950 x 100 = Rp 95.000
Fee Jual = 0.25% x 95.000 = Rp 238
Total dana yang diperoleh = 95.000 - 238 = Rp 94.762,-

Jadi keuntungan yang Anda peroleh dari transaksi tersebut = 94.762 - 92.138 = Rp 2.624/lot.

Hmm ? Jadi saya cuma dapat untung Rp 2.624 ?? Koq kecil ? Buat parkir ga cukup.

Iya. Karena contoh diatas kita transaksi dengan 1 lot saja. Bagaimana jika dengan 100 lot ?

Maka keuntungan yang diperoleh Rp 262.400. Hmm ? Lumayan banget lah ya untuk ukuran pemula. Bisa beli pizza ataupun KFC. Hehe

Tertarik untuk berinvestasi saham ?

Nantikan artikel-artikel selanjutnya.

Anda dapat membaca ini :

1. Manajemen Investasi Saham
2. Belajar Ber-Bisnis Saham

YukNabungSaham



Saturday, January 14, 2017

Manajemen Investasi Saham

Manajemen Investasi Saham

Setiap Investasi pasti memiliki resiko masing-masing. Besar kecil resiko disesuaikan dengan profile resiko dari masing-masing orang, apakah tipe investor defensif, moderat atau agresif.

Bila Anda merupakan orang yang kurang menyukai resiko terhadap dana yang Anda miliki, penulis biasanya menyarankan untuk mendepositokan dana Anda di Bank saja. Aman koq. Aman banget malah. LPS menjamin simpanan nasabah sd. 2 Milyar. Namun dengan bunga deposito sebesar rata-rata 6% p.a, perlu berhati-hati terhadap resiko inflasi.

Untuk investasi saham bagaimana ?

Saham memiliki potensi resiko kehilangan modal Anda. Yeah It's True !! 
Ini yang penulis temukan di lapangan banyak orang yang agak parno dan bahkan teman-teman penulis pun takut akan hal ini. Nah, kabar baiknya resiko ini bisa dimitigasi (diminimalisir) bila kita menggunakan Manajemen Investasi Saham yang tepat dan disiplin.




Bagaimana caranya ?

Rulesnya sebenernya simple aja.

1. UPTREND
 Cari saham yang secara technical analysis UPTREND. Jika trend turun, ya tunggu pola reversal atau  Anda ada alasan khusus untuk membelinya (untuk invest misalkan).

Semen Baturaja (Persero) Tbk 
Contoh Saham UpTrend

2. Beli saham dari perusahaan yang kinerjanya baik. 
    Disarankan sebelum membeli suatu saham, analisa terlebih dahulu keuangan perusahaan tersebut. 
    a. Trend Laba dan Modal nya harus tercermin mengalami peningkatan.
    b. PBV kalo bisa sih dibawah 1 (artinya ini saham murah)

3. Jangan membeli suatu saham hanya karena Rumor/Gorengan
Ini nih salah satu penyakit Investor Saham. Tanpa analisa suatu saham, hanya karena rumor langsung beli tanpa analisa lanjutan. Kalau untung, tertawa ngakak. Kalau salah ?? Salah sapa hayo ? Salah diri sendiri lah, lha Anda yang memutuskan untuk beli koq. Koq salah orang yang ngasi rumor.
Makanya diingatkan sekali lagi, jangan pernah beli suatu saham tanpa analisa lanjutan.

4. Belilah saham TANPA NGUTANG
Jika di bisnis real, jika sudah selesai pekerjaan, proses invoicing, rata-rata 30 hari setelah invoice, dibayar sama customer, untung/laba diterima.
Untuk dipahami bahwa bisnis saham itu tidak pasti tanggal untungnya kapan. Bisa tiba-tiba harganya naik, bisa turun dulu baru naik, bisa turun terusss.. Lhaaa... 
Disarankan untuk membeli saham TIDAK menggunakan dana yang diperlukan untuk keperluan dapur, anak sekolah atau modal usaha. Harus dipisah yaa... Ini berpengaruh terhadap psikologi si Investor yang inginnya cepat untung aja. Analisanya jadi tidak objektif.

5. Harus siap CutLoss 
Yang terakhir ini penting, tapi paling sulit dilakukan oleh investor. Ibaratnya gini, jika kita melakukan bisnis real dan rugiiiiiii terus, apa iya kita bertahan terus dengan bisnis itu ?? Kita evaluasi kembali kan ? Jika modalnya sudah habis, ya sudah tutup saja bisnisnya. Jangan sampai mengganggu dana lainnya.
Sama juga dengan saham, perlakukan sebagai bisnis, jika ruginya sudah melewati rugi yang dapat kita accept, ya cutloss saja atau mau dijadikan sebagai saham abadi (ini terserah Anda). Keuntungan cutloss yaitu kita masih memiliki dana untuk masuk lagi di harga yang lebih rendah.

6. Diversifikasi. 
Jangan membeli satu saham suatu perusahaan dengan seluruh dana yang ada. Pepatah investasi yang berlaku "Don't Put All of Your Egg in One Basket". Iya kalau saham itu memberikan keuntungan. Kalau nyangkut ?? Panas dingin dah. Pokoke ingat selalu untuk melakukan diversifikasi yah.


Dari tulisan tersebut diatas, dapat dirangkum untuk Manajemen Investasi Saham, rules yang digunakan sbb.:

1. UPTREND
2. Beli saham dari perusahaan yang kinerjanya baik. 
3. Jangan membeli suatu saham hanya karena Rumor/Gorengan
4. Belilah saham TANPA NGUTANG
5. Harus siap CutLoss
6. Diversifikasi

Friday, January 13, 2017

Review Game Nabung Saham Go

Review Game Nabung Saham Go

Screenshot dari HP Penulis

Telah hadir simulasi game Nabung Saham yang dirilis oleh PT Winratama Perkasa ke Android Playstore.

Game ini cukup menarik perhatian penulis karena "koq ada game tentang saham di handphone". Biasanya di handphone ya gamenya gitu-gitu aja.

Untuk permainan nya sendiri intinya untuk mengenalkan cara transaksi saham untuk masyarakat yang masih awam tentang trading saham. Jadi saham yang ditransaksikan pun hanya berjumlah 10 (sepuluh) saham.


Saham yang bergabung antara lain :
1. Astra Agro Lestari (AALI)
2. Astra International (ASII)
3. Bank BCA (BBCA)
4. Bank BNI (BBNI)
5. Bank Mandiri (BMRI)
6. Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP)
7. Gudang Garam (GGRM)
8. HM Sampoerna (HMSP)
9. Telkom (TLKM)
10. United Tractor (UNTR)

Untuk transaksi jual belinya, game ini menganut hanya satu harga untuk jual dan beli. Dan harga bergerak naik atau turun setiap menit. Di game ini, marketnya tidak pernah tutup (7x24jam). Ya iyalah.. namanya juga game. Kalo marketnya tutup juga, sapa yg mau maen ? Hehe

Screenshot Portfolio Penulis

Kita di modalin awal sebesar Rp 100 Juta untuk di gunakan untuk transaksi. Proses jual beli sangat mudah. Tinggal beli mau berapa lot.. FYI, 1 lot = 100 lembar ya. Jadi kalo harga saham nya tertera Rp 4.110 untuk HMSP misalkan, dana yang dipergunakan untuk membeli 1 lotnya sebesar Rp 411.000,-

Nah, selain kita memainkan dana virtual tersebut, kita juga dapat mengikuti kompetisinya.


Ataupun pemain dapat mendapat uang tambahan untuk setiap jawaban yang benar bila mengunjungi OJK ataupun Bursa Efek Indonesia.


Overall game ini menarik dan membuat penulis menikmati untuk terus memainkannya. So, tunggu apa lagi ? Langsung aja download dan rasakan pengalaman untuk trading saham.

Untuk website resmi gamenya silahkan mengunjungi webnya di nabungsahamgo.com

#yuknabungsaham

Tuesday, January 10, 2017

Salim Ivomas Pratama Tbk - SIMP

Salim Ivomas Pratama Tbk - SIMP


Picture by Chartnexus


Analysis :
1. UPTrend
2. PBV = 0.6
3. ROE = 2.4%

Opini :
Good for Invest.


Pilihan saham lainnya yang masih mendapat opini positif dari penulis sampai dengan tulisan ini dimuat :
1. Adhi Karya (Persero) Tbk
2. Global Mediacom Tbk


Monday, January 9, 2017

Yuk Nabung Saham



Akhir-akhir ini sering dari kita mendengar dan melihat jargon "Yuk Nabung Saham". Apa sih ini ?

Melalui jargon ini pemerintah ingin mengajak investor retail untuk berinvestasi saham di Bursa Efek Indonesia.

Keuntungan berinvestasi saham dibanding instrumen lain :

1. Deviden
Investor dapat menikmati deviden yang dibagikan oleh suatu perusahaan. Walaupun kita hanya memiliki 1 (satu) lot saham suatu perusahaaan, kita juga akan mendapat deviden dari perusahaan itu. Ya, jumlah deviden disesuaikan dengan jumlah saham yang kita miliki.

2. Capital Gain
Keuntungan dari Capital Gain biasanya lebih diincar oleh investor. Didapat dari selisih harga saham yang diperdagangkan. Sebagai contoh saham PT Indofarma Tbk - INAF pada tahun 2016 mengalami kenaikan lebih dari 4.000%.. Iya, empat ribu persen pada tahun tersebut (Silahkan cek di google). Bila dibandingkan dengan deposito, tentunya hasilnya sangat berbeda jauh signifikan.

3. Likuid
Rata-rata saham yang penulis incar tergolong mudah untuk diperdagangkan. Jadi, bila sewaktu-waktu kepepet banget butuh dana maka saham yang kita miliki dapat kita jual kembali. Rata-rata untuk eksekusi sampai dengan dana masuk kembali ke rekening kita membutuhkan waktu sampai dengan 3 (tiga) hari kerja. Bila dibandingkan dengan investasi di property, maka membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk menjual property yang dimiliki.

Dengan keuntungan tersebut diatas, Yuk kita Nabung Saham !

Untuk melihat lebih detail kampanye Yuk Nabung Saham oleh Bursa Efek Indonesia, dapat dilihat disini.


Salam Sukses untuk semua.

Sunday, January 8, 2017

PT Adhi Karya (Persero) Tbk

PT Adhi Karya (Persero) Tbk


Powered by ChartNexus

Analysis :

1. Sudah Break dari Downtrend-nya.
2. Terdapat pola Reversal menuju UPTrend

Rekomendasi :
Buy and hold.

Saturday, January 7, 2017

Unilever Indonesia Tbk - UNVR

Unilever Indonesia Tbk - UNVR




Siapa yang tidak kenal Unilever ??
Coba lihat kembali produk-produk di rumah seperti shampoo, pasta gigi, sabun dan banyak lainnya. Produk-produknya berupa consumer goods dan terkenal laku di pasaran.


Nah, untuk sahamnya sendiri gimana ?

Walaupun sempat turun sejak pertengahan November 2016, saham ini mulai menunjukkan pola reversal awal.

Penulis merekomendasikan untuk masuk bertahap terlebih dahulu sambil menunggu konfirmasi terjadinya reversal.

Disclaimer On.


Tuesday, January 3, 2017

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk - SMGR

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk - SMGR


Picture by ChartNexus



PBV = 2.0

Chart berpotensi UPTREND.


Disclaimer On.