Thursday, February 16, 2017

Malindo Feedmill Tbk

Malindo Feedmill Tbk

Chart Malindo Feedmill Tbk
by ChartNexus

Harga emiten ini lebih murah dibanding emiten sejenis lainnya.

PBV 1.6

Artikel lainnya :
1. Kelebihan Investasi Saham
2. Cara Perhitungan Jual Beli Saham

Saturday, February 11, 2017

Penutupan Perdagangan Bursa akan Diubah Jadi Pukul 15.50 WIB

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana mengubah aturan waktu perhitungan akhir (cut off) untuk penentuan penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini untuk mengurangi aksi-aksi pelaku pasar yang menekan IHSG di menit-menit akhir penutupan.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, menjelaskan, aturan cut off selama ini yang dihitung pada pukul 16.00 WIB para pelaku pasar sering melakukan transaksi aksi jual di menit-menit akhir dari pukul 15.50 WIB. Sehingga pergerakan IHSG terbebani.

"Kita semua sadar bahwa preclosing itu orang bisa masukin harga tidak ada yang tahu. Artinya tertutup gitu ya dan mempengaruhi indeks," ujar Tito di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (9/2/2017).

Untuk itu BEI berencana menggeser waktu perhitungan penutupan yang diambil pada pukul 15.50 WIB. Dengan begitu menurut Tito akan ketahuan saham dan Anggota Bursa (AB) mana yang melakukan perdagangan usai cut off atau post closing untuk saham-saham tertentu.

"Kita mau membuat lebih transparan, sehingga orang tau indeks turun naik itu gara-gara saham apa dan gara-gara broker mana. Kalau sekarang kan enggak ketahuan, sesudah preclosing ternyata indeks bisa berubah," tukasnya.

Tito juga menjelaskan, dalam aturan baru tersebut investor masih bisa melakukan transaksi pada pukul 15.50 WIB hingga 16.00 WIB. Namun pembentukan harga setelah cut off tidak mempengaruhi penutupan IHSG.

Saat ini BEI tengah melakukan proses penggantian sistemnya. Diharapkan dalam 2 minggu bisa rampung. (hns/hns)

sumber : disini.

Saturday, February 4, 2017

Kelebihan Investasi Saham

"Bang.. Bing... Bung... Yuk.. Kita Nabung... "

Lagu ini begitu terkenal pada zamannya, dimana lagu tersebut sering diputar di TV. Dari lagu tersebut, kita dari kecil sudah diajak untuk menabung di Bank dan sudah terekam dengan baik di benak penulis.
Ayuk Menabung


Namun yang tidak disampaikan di lagu tersebut adalah kekurangan dari menabung yaitu tergerus oleh yang namanya INFLASI.

Sebagai ilustrasi sederhana untuk penjelasan tentang inflasi, kira-kira seperti ini :

Zaman penulis kecil, penulis ingat betul dengan uang Rp 100.- penulis bisa mendapatkan 3-4 buah permen (tergantung jenis permennya). Lah sekarang ? Berapa harga 1 permen ? 500 ? 1.000 ? Silahkan Anda survei harga permen.

Nah nilai dari uang kita seakan-akan berkurang. Inilah yang disebut inflasi. Untuk penjelasan lengkap tentang inflasi dapat dilihat di Wikipedia dengan klik disini.

Trend inflasi di Indonesia dapat ditampilkan sbb.:
Trend Inflasi Jan 2007 -  Des 2016
sumber : www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa trend inflasi di Indonesia dalam trend turun, dimana sempat menyentuh angka 12% saat terjadi krisis tahun 2008 dan inflasi posisi Desember 2016 sebesar 3.02%.

Saat artikel ini ditulis, rate bunga yang diberikan salah satu bank swasta sbb.:
  1. Tabungan dengan saldo > 1M mendapatkan bunga sebesar 1.70%
  2. Deposito dengan saldo < 2M mendapatkan bunga sebesar 4.75% tenor 1 bulan
Kalau hanya mengandalkan tabungan, tentunya bunga nya pasti kalah belum lagi biaya administrasi. Jika deposito, ya masih diatas inflasi sih namun spare-nya hanya kecil diatas inflasi.

Untuk mengatasi masalah ini, tentunya masyarakat sudah mulai beralih ke produk-produk investasi untuk "mengalahkan" si inflasi ini. Beberapa produk Investasi yang sudah dikenal masyarakat antara lain sbb.:
  1. Reksadana
  2. ORI
  3. Saham
  4. Emas
  5. Property
  6. Valuta Asing

Untuk produk-produk investasi diatas, sudah cukup banyak artikel yang membahasnya. Tinggal search di Mbah Google saja. Penulis hanya membahas untuk produk saham khususnya saham di Indonesia.

Trend Kenaikan Saham di Indonesia
Tren Kenaikan Saham Indonesia
sumber : www.idx.co.id
Sesuai data yang dirilis oleh BEI, diketahui bahwa indeks saham (JCI - Jakarta Composite Indeks) posisi Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar 15.32% dimana untuk sektor Mining mengalami kenaikan tertinggi sebesar 70.73%.

Bila kita mengikuti kenaikan JCI saja, maka investasi kita sebesar 15.32% per tahun. Masih jauh lebih baik dibanding deposito sebesar 4.75%.

Capital Gain
Ini adalah keuntungan yang paling dicari oleh para Investor maupun Trader Saham. Anda dapat melihat contoh saham-saham yang menghasilkan capital gain besar seperti ADRO, HRUM, SMBR, INAF, dll. 

Penulis merekomendasikan untuk memilih saham-saham UPTREND. Artikelnya dapat dibaca disini.

Deviden 
Sebagai pemegang saham, kita berhak untuk memperoleh deviden dari keuntungan perusahaan. Besarnya deviden ditentukan oleh RUPS perusahaan. Contoh perusahaan yang rajin membagi deviden antara lain Bank JABAR (BJBR) dan Bank JATIM (BJTM).

Likuiditas
Dana yang beredar di Bursa ini besaaaarrrr banget. Ini nih datanya :
Likuiditas Market Saham
sumber : www.idx.co.id
Jika Anda memilih saham yang benar, Anda dapat meng-uangkan saham Anda kapan saja. Jika dibandingkan dengan deposito yang memiliki masa tunggu min.1 bulan, tentu saham ini lebih likuid.


Kelemahan Saham
Jika tadi sudah dibahas keunggulan saham, tentu ada kekurangannya sbb.:
  1. Tidak dijamin Pemerintah. Produk Investasi tidak dijamin pemerintah seperti tabungan atau deposito yang dijamin LPS. Namun resiko ini telah dimitigasi bahwa investasi kita disimpan dan dicatat oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). 
  2. Salah timing beli. Kekurangan ini menyebabkan harga akan bergerak tidak sesuai dengan target investor. Untuk mitigasinya, Anda perlu mengetahui psikologi dan strategy dalam pembelian suatu saham.
  3. Salah pilih saham. Kalau ini sih belum ada obatnya, mitigasinya ya cut loss doank. Siapkan cut loss dengan ketat.
Penulis merekomendasikan sebelum berbisnis saham, Anda perlu mempelajari terlebih dahulu bisnis saham ini.

Artikel lainnya yang dapat dipelajari sbb.:

Petrosea Tbk (PTRO)

Petrosea Tbk

Chart PTRO - 4 Feb 2017

Salah satu saham yang dimiliki Lo Kheng Hong (posisi 31 Jan 2017)

UPTREND.

PBV 0.3


Untuk artikel lainnya :
1. Analisa Trend Saham
2. Belajar Ber-Bisnis Saham