Saturday, December 30, 2017

Review Investasi 2017

Kita telah memasuki akhir tahun 2017, dan waktunya untuk melakukan review atas Investasi yang kita lakukan sepanjang 2017.

Bila memperhatikan kinerja IHSG sepanjang 2017 dan bursa dunia lainnya, maka datanya dapat disajikan sbb.:
Kinerja Bursa Dunia sepanjang 2017
sumber : idx.co.id
IHSG (Indonesia) growth sebesar 19.99% YTD dan kenaikan terbesar adalah bursa HongKong dengan kenaikan sebesar 35.99%.

Lalu bagaimana dengan kinerja Investasi penulis sendiri ?

Yap, hasil Investasi penulis hanya 13.65%. Kalah dibanding dengan kinerja IHSG namun masih diatas suku bunga Deposito rata-rata bank yang hanya 5-6%. Btw, hasil investasi diatas belum termasuk dengan deviden yang diterima yah.

Bagaimana menghadapi investasi saham tahun 2018 ?

Penulis optimis bahwa IHSG akan semakin perkasa. Anda perhatikan bahwa IHSG beberapa hari terakhir sebelum penutupan perdagangan membuat rekor baru.

Penutupan IHSG tahun 2017
sumber : idx.co.id

Penulis optimis bahwa beberapa sektor seperti konstruksi akan mulai unjuk gigi. (disclaimer : penulis akan tetap selektif dalam memilih saham)

Resolusi Penulis tahun 2018 :
1. Penulis akan mencoba untuk lebih aktif update Blog ini (keterbatasan waktu penulis sebagai karyawan salah satu Bank cukup menyita waktu Penulis)
2. Penulis sedang membuat buku tentang Investasi Saham. Mudah-mudahan dapat diselesaikan.
3. Penulis akan memberikan kesempatan kepada pembaca bila ingin bertatap muka dengan penulis untuk belajar bagaimana Investasi saham (Agar membuat janji terlebih dahulu ya. Penulis lebih suka di waktu minggu pagi - biar jalanan Jakarta sepi. Biaya : Free of Charge. Namun bila lokasi pertemuan jauh, cukup fasilitasi penulis biaya akomodasi + kopi/makanan aja. Hehe) 

Demikian review Investasi Penulis untuk tahun 2017. Akhir kata penulis ucapkan :


Selamat Tahun Baru 2018

Artikel lainnya :

Sunday, October 29, 2017

Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Bank Central Asia Tbk
by ChartNexus

Saat ini, Bursa Efek sedang gencar-gencarnya mengajak Investor Ritel untuk Menabung Saham. Bila diantara pembaca ada yang ingin untuk mencoba menabung saham, maka saham ini dapat dipertimbangkan untuk dikoleksi.

Chart diatas menampilkan grafik sejak 2015, dimana saham ini sangat UPTREND.

Artikel lainnya :

Saturday, October 14, 2017

Indospring Tbk (INDS)

Indospring Tbk
by Chartnexus


  • Saat ini sedang dalam fase koreksi
  • Boleh dipertimbangkan ketika selesai fase koreksi
  • PBV 0.4
  • UpTrend
  • Dapat dipertimbangkan untuk jangka panjang

Artikel lainnya :


Sunday, August 20, 2017

Astra International Tbk (ASII)


Astra International Tbk
by ChartNexus
ASII sedang dalam masa konsolidasi.

Didukung Volume yang besar.

Boleh dipertimbangkan untuk Investasi.


Artikel lainnya :
1. Analisa Trend Saham
2. Yuk Nabung Saham

KOMPAS : Pensiun dengan Simpanan Miliaran Rupiah, Bagaimana Caranya?


KOMPAS.com - Saat pensiun, tenaga dan energi Anda tidak lagi sekuat pada masa produktif dulu. Tenaga dan pikiran yang habis dimakan usia membuat Anda tidak bisa bekerja secara maksimal.

Banyak orang mengatakan bahwa masa pensiun itu merupakan masa tenang. Masa di mana seseorang tidak perlu lagi bekerja, tetapi tinggal menikmati hidup saja.

Benarkah demikian? Seharusnya benar. Namun, hanya 7 persen masyarakat Indonesia yang menyadari hal tersebut.

Hanya 7 persen pula yang sudah mempersiapkan dana pensiun. Sebanyak 93 persen sisanya tidak mau tahu akan hal itu.

Mereka cenderung berpikir bahwa dana pensiun bisa dikumpulkan ketika mendekati masa pensiun. Kalau Anda juga berpikir demikian, ubahlah pola pikir tersebut secepatnya.

Jumlah persentase di atas sangat mengkhawatirkan. Dapat dikatakan, banyak orang akan jatuh miskin saat usia pensiun.

Ketidaksanggupan untuk memenuhi kebutuhan membuat angka kemiskinan di Indonesia semakin bertambah.

Ingin dipaksa untuk bekerja, perusahaan malah menolak karena usia tidak memenuhi kriteria. Alhasil, Anda akan cemas dan bekerja serabutan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.

Berbagai perkataan untuk menguatkan diri sendiri pun kerap kali diucapkan. “Tuhan tidak akan membiarkan umat-Nya kesusahan”.

Itulah kalimat pasrah yang sering kali terucap. Selain itu, Anda mungkin akan meminta bantuan kepada anak.

Akan tetapi, perlu diingat kalau anak Anda juga punya kebutuhan yang harus dipenuhinya. Tidak layak dan sepantasnya jika Anda terus-menerus meminta kepada anak.

Mengapa Usia Pensiun Butuh Dana Miliaran Rupiah?
Saat pensiun nanti, Anda membutuhkan uang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan semisal biaya kesehatan.

Ada berbagai macam penyakit yang mungkin timbul saat tua nanti. Misalnya, osteoporosis alias tulang keropos, jantung, gula, darah tinggi, dan masih banyak lagi.

Untuk mencegah penyakit tersebut, Anda harus menjaga pola makan. Selain itu, Anda juga harus rutin memeriksa kesehatan. Padahal, biaya berobat itu sangat mahal, bukan?

Lantas, langkah apakah yang harus dilakukan agar punya dana miliaran saat pensiun?

1. Menabung
Menabung adalah hal utama yang bisa Anda lakukan. Menabung bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Jika gaji bulanan sudah diterima, sebaiknya 15-20 persen dari total gaji tersebut disimpan ke dalam buku tabungan.

Jika Anda orang yang boros, mintalah kepada perusahaan agar langsung memotong gaji bulanan untuk dimasukkan ke rekening tabungan. Dengan demikian, tidak ada kata “bolos menabung” lagi setiap bulan.

2. Hidup Sederhana
Anda yang masih muda perlu hidup sederhana sebelum masuk usia pensiun. Hal ini terlihat mudah, tetapi kenyataannya sangat sulit dilakukan.

Anda cenderung mengikuti gaya hidup orang lain. Anda tidak bisa menahan nafsu untuk bersenang-senang. Alhasil, gaji per bulan tidak tersisa untuk ditabung atau malah kurang.

Hidup sederhana bisa Anda mulai dengan membiasakan sifat menabung. Selain itu, hindari untuk terlalu sering besenang-senang, nongkrong di kafe, dan berbelanja.

Hidup sederhana tidak akan membuat hidup terasa flat. Anda bisa melakukan hal kecil untuk bisa happy. Misalnya, dengan berkumpul bersama keluarga, olahraga, dan mendengarkan musik.

Daripada Anda menghabiskan uang untuk hal-hal mewah, lebih baik dihabiskan untuk makan malam bersama keluarga. Benar, tidak?

3. Berinvestasi
Selain menabung, investasi juga harus perlu dilakukan. Tidak perlu menjadi orang kaya dulu ketika hendak berinvestasi. Pasalnya, Anda bisa mulai berinvestasi hanya dengan Rp 100.000. Murah, bukan?

Ada banyak produk investasi yang bisa Anda jadikan pilihan. Mulai dari deposito, reksa dana, obligasi, emas, hingga saham.

Tingkat pengembalian yang Anda terima dari investasi juga lumayan. Hitung-hitung sebagai penghasilan tambahan. Keuntungan yang Anda peroleh dari investasi bisa digunakan sebagai tabungan cadangan.

Semakin cepat mempersiapkan dana untuk pensiun, semakin aman dan nyaman pula masa tua Anda. Lakukan tiga tips di atas untuk membantu Anda mendapatkan dana pensiun miliaran. “Tidak ada kata terlambat untuk berubah”.

Jika, Anda belum memikirkan masa pensiun, pikirkanlah dari sekarang. Lakukan pengelolaan keuangan yang baik agar keadaan finansial juga sehat.

sumber berita : disini

Saturday, August 5, 2017

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)



Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
by ChartNexus

INKP masih menarik untuk kita koleksi.

PBV = 0.4

Secara teknikal masih konsolidasi untuk UP lebih tinggi.

Artikel lainnya :


Tuesday, March 28, 2017

DETIK : Aset Produktif dan Aset Konsumtif



Jakarta - Setiap orang pasti memiliki harta atau aset. Misalnya berupa kendaraan bermotor, tanah, rumah tempat tinggal, televisi LED, baju, telepon seluler, sepatu, baju, tas, perabotan rumah dan lain sebagainya. Anda mungkin saja tidak menganggap baju yang Anda kenakan sehari-hari sebagai aset, namun pada hakikatnya itu adalah harta Anda. 

Anda tentu membelinya menggunakan uang bukan? Artinya baju Anda ada nilainya. Jika Anda menjual baju tersebut di pasar loak mungkin masih laku dan Anda mendapatkan uang dari penjualan baju Anda. Contoh lain adalah gadget Anda, harganya cukup mahal bukan? Kalau Anda jual kembali, masih ada nilainya tidak? 

Tentu masih ada, walaupun memang nilainya menurun cukup banyak. Ada juga aset yang nilainya meningkat apabila kita jual. Contoh mudahnya adalah tanah. Rumah pun demikian, Anda membeli rumah di harga Rp 250 juta di tahun 2008, saat ini jika Anda menjual kembali rumah tersebut, harga pasarannya bisa mencapai Rp 450 jutaan.

Jika dalam laporan keuangan suatu perusahaan kita biasa membagi aset ke dalam kategori aset lancar dan aset tetap, maka dalam dunia perencanaan keuangan keluarga, selain ke dalam kedua kategori tersebut, aset juga dapat dibagi ke dalam kategori aset produktif dan aset konsumtif.

Aset produktif adalah aset yang mampu menghasilkan. Ataupun apabila aset tersebut tidak menghasilkan, namun di masa depan nilainya meningkat. Sebaliknya aset konsumtif tidaklah menghasilkan, serta nilainya menurun seiring waktu. Okelah aset konsumtif dapat menghasilkan kepuasan untuk konsumennya, namun yang kita bicarakan di sini tentu aset yang menghasilkan uang, atau nilai aset bila dijual kembali lebih tinggi dibandingkan pada saat kita membelinya.

Mari kita tengok contoh masing-masing jenis aset. Contoh aset produktif adalah rumah tinggal Anda. Walaupun tidak menghasilkan, namun nilainya dari tahun ke tahun meningkat. Mobil rental, Anda membeli mobil kemudian Anda sewakan, dari hasil sewanya Anda bisa mencicil biaya kreditnya dan sisanya masuk kantong Anda,sehingga nanti di akhir masa kredit mobil akan menjadi milik Anda. Saham, Anda memiliki 10 lot saham Unilever Indonesia, maka setiap tahun Anda akan mendapatkan pembagian dividen dan juga mendapat potensi keuntungan dari kenaikan harga saham Unilever Indonesia.

Sedangkan aset konsumtif contohnya adalah gadget Anda. Anda menggunakan gadget Anda hanya untuk berkomunikasi. Nilainya pun menurun apabila Anda hendak menjualnya. Kemudian mobil yang Anda gunakan sehari-hari. Walaupun Anda membelinya dalam kondisi baru. Namun jika Anda menjualnya 3 bulan kemudian maka statusnya sudah menjadi mobil bekas, nilainya pun menurun. Kecuali mobil Anda adalah mobil antik, nilainya bisa bertahan dan bahkan naik. Kemudian baju, sepatu, alat fitnes dan lain sebagainya, nilainya semua menurun seiring waktu.

Coba sekarang Anda data seluruh harta yang Anda miliki saat ini, kemudian bagilah ke dalam dua kategori tadi. Lebih banyak jenis aset mana yang Anda miliki dari segi nilai dan aset jenis apa yang lebih banyak segi jumlah item? Apakah aset konsumtif atau aset produktif? Kalau boleh saya tebak, dari segi nilai, maka lebih besar aset produktif. Namun jika dari segi jumlah item, pasti aset konsumtif yang lebih banyak. Betul tidak? 

Ada beberapa manfaat dari aset produktif, antara lain sebagai sumber penghasilan kita di masa depan. Sebagai contoh kita membeli rumah sebagai aset investasi. Kelak di masa depan kita dapat menjual rumah tersebut untuk biaya hidup di masa pensiun. Hal yang sama berlaku apabila kita membeli saham. Kita akan menjual saham pada waktu yang telah ditetapkan, yaitu 17 tahun lagi saat anak kita akan memasuki bangku kuliah. Saham dijual untuk biaya masuk kuliah anak kita. 

Aset produktif juga bermanfaat sebagai passive income. Misalnya kita membangun rumah kost 4 kamar di dekat rumah kita saat ini. Setelah kita pensiun, maka penghasilan dari penyewaan kamar kost tersebut akan dapat membantu kita menjalani hidup setelah pensiun, sehingga tidak bergantung dari uang pensiun bulanan. Tentunya akan sangat berguna di masa depan apabila kita lebih banyak mengumpulkan aset yang sifatnya produktif dibandingkan aset yang sifatnya konsumtif. 

Apakah manfaat tersebut juga kita dapatkan apabila kita menumpuk aset konsumtif. Misalkan kita membeli sebuah mobil baru dengan harga Rp 300 juta. Di tahun berikutnya apabila kita ingin menjualnya, kira-kira harganya naik atau turun? Biasanya sih turun ya. Kemudian bagaimana dengan baju, sepatu, gadget. Harganya juga turun ya? Untuk tas merek tertentu ada yang bisa menjadi aset produktif, maka itu tidak termasuk kategori aset konsumtif. Jadi memang karakteristik aset konsumtif adalah nilainya menurun, atau tidak menghasilkan. Tapi apakah itu artinya kita tidak boleh membeli aset konsumtif? Tentu saja tidak sekaku itu. Pertimbangkan apakah pembelian aset Anda merupakan suatu kebutuhan atau keinginan? Jika Anda memang membutuhkan sebuah mobil untuk transportasi keluarga maka beli saja, karena itu tentu lebih praktis dan hemat dibandingkan Anda harus menyewa taksi setiap kali Anda dan keluarga bepergian. Mengenai mobil merek dan jenis apa yang akan Anda beli maka bisa jadi itu untuk memenuhi keinginan Anda.

Kembali ke artikel, maka, mulai dari sekarang, Anda sudah dapat melakukan analisa singkat sebelum melakukan suatu pembelian aset. Apakah nilai aset tersebut akan naik atau turun di masa depan? Serta apakah aset tersebut dapat menghasilkan uang? Produktif atau konsumtif? Tentunya pembelian aset juga mempertimbangkan kebutuhan Anda dan keluarga. Jangan hanya karena pendingin ruangan alias AC adalah aset konsumtif maka Anda tidak mengisi rumah Anda dengan AC. Tanyakan kembali apakah aset tersebut merupakan kebutuhan atau keinginan, kaitkan dengan tujuan keuangan yang telah ditetapkan, pasti Anda akan lebih selektif dalam membelanjakan uang Anda.

Semoga bermanfaat! (wdl/wdl)


Sumber berita : disini

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
by ChartNexus

Indah Kiat ini sahamnya menarik untuk dikoleksi.
  • Adanya Potensi UpTrend
  • PBV = 0.2
  • ROE = 4.8%
Artikel lainnya :
1. Yuk Nabung Saham
2. Manajemen Investasi Saham

Thursday, February 16, 2017

Malindo Feedmill Tbk

Malindo Feedmill Tbk

Chart Malindo Feedmill Tbk
by ChartNexus

Harga emiten ini lebih murah dibanding emiten sejenis lainnya.

PBV 1.6

Artikel lainnya :
1. Kelebihan Investasi Saham
2. Cara Perhitungan Jual Beli Saham

Saturday, February 11, 2017

Penutupan Perdagangan Bursa akan Diubah Jadi Pukul 15.50 WIB

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana mengubah aturan waktu perhitungan akhir (cut off) untuk penentuan penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini untuk mengurangi aksi-aksi pelaku pasar yang menekan IHSG di menit-menit akhir penutupan.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, menjelaskan, aturan cut off selama ini yang dihitung pada pukul 16.00 WIB para pelaku pasar sering melakukan transaksi aksi jual di menit-menit akhir dari pukul 15.50 WIB. Sehingga pergerakan IHSG terbebani.

"Kita semua sadar bahwa preclosing itu orang bisa masukin harga tidak ada yang tahu. Artinya tertutup gitu ya dan mempengaruhi indeks," ujar Tito di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (9/2/2017).

Untuk itu BEI berencana menggeser waktu perhitungan penutupan yang diambil pada pukul 15.50 WIB. Dengan begitu menurut Tito akan ketahuan saham dan Anggota Bursa (AB) mana yang melakukan perdagangan usai cut off atau post closing untuk saham-saham tertentu.

"Kita mau membuat lebih transparan, sehingga orang tau indeks turun naik itu gara-gara saham apa dan gara-gara broker mana. Kalau sekarang kan enggak ketahuan, sesudah preclosing ternyata indeks bisa berubah," tukasnya.

Tito juga menjelaskan, dalam aturan baru tersebut investor masih bisa melakukan transaksi pada pukul 15.50 WIB hingga 16.00 WIB. Namun pembentukan harga setelah cut off tidak mempengaruhi penutupan IHSG.

Saat ini BEI tengah melakukan proses penggantian sistemnya. Diharapkan dalam 2 minggu bisa rampung. (hns/hns)

sumber : disini.

Saturday, February 4, 2017

Kelebihan Investasi Saham

"Bang.. Bing... Bung... Yuk.. Kita Nabung... "

Lagu ini begitu terkenal pada zamannya, dimana lagu tersebut sering diputar di TV. Dari lagu tersebut, kita dari kecil sudah diajak untuk menabung di Bank dan sudah terekam dengan baik di benak penulis.
Ayuk Menabung


Namun yang tidak disampaikan di lagu tersebut adalah kekurangan dari menabung yaitu tergerus oleh yang namanya INFLASI.

Sebagai ilustrasi sederhana untuk penjelasan tentang inflasi, kira-kira seperti ini :

Zaman penulis kecil, penulis ingat betul dengan uang Rp 100.- penulis bisa mendapatkan 3-4 buah permen (tergantung jenis permennya). Lah sekarang ? Berapa harga 1 permen ? 500 ? 1.000 ? Silahkan Anda survei harga permen.

Nah nilai dari uang kita seakan-akan berkurang. Inilah yang disebut inflasi. Untuk penjelasan lengkap tentang inflasi dapat dilihat di Wikipedia dengan klik disini.

Trend inflasi di Indonesia dapat ditampilkan sbb.:
Trend Inflasi Jan 2007 -  Des 2016
sumber : www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa trend inflasi di Indonesia dalam trend turun, dimana sempat menyentuh angka 12% saat terjadi krisis tahun 2008 dan inflasi posisi Desember 2016 sebesar 3.02%.

Saat artikel ini ditulis, rate bunga yang diberikan salah satu bank swasta sbb.:
  1. Tabungan dengan saldo > 1M mendapatkan bunga sebesar 1.70%
  2. Deposito dengan saldo < 2M mendapatkan bunga sebesar 4.75% tenor 1 bulan
Kalau hanya mengandalkan tabungan, tentunya bunga nya pasti kalah belum lagi biaya administrasi. Jika deposito, ya masih diatas inflasi sih namun spare-nya hanya kecil diatas inflasi.

Untuk mengatasi masalah ini, tentunya masyarakat sudah mulai beralih ke produk-produk investasi untuk "mengalahkan" si inflasi ini. Beberapa produk Investasi yang sudah dikenal masyarakat antara lain sbb.:
  1. Reksadana
  2. ORI
  3. Saham
  4. Emas
  5. Property
  6. Valuta Asing

Untuk produk-produk investasi diatas, sudah cukup banyak artikel yang membahasnya. Tinggal search di Mbah Google saja. Penulis hanya membahas untuk produk saham khususnya saham di Indonesia.

Trend Kenaikan Saham di Indonesia
Tren Kenaikan Saham Indonesia
sumber : www.idx.co.id
Sesuai data yang dirilis oleh BEI, diketahui bahwa indeks saham (JCI - Jakarta Composite Indeks) posisi Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar 15.32% dimana untuk sektor Mining mengalami kenaikan tertinggi sebesar 70.73%.

Bila kita mengikuti kenaikan JCI saja, maka investasi kita sebesar 15.32% per tahun. Masih jauh lebih baik dibanding deposito sebesar 4.75%.

Capital Gain
Ini adalah keuntungan yang paling dicari oleh para Investor maupun Trader Saham. Anda dapat melihat contoh saham-saham yang menghasilkan capital gain besar seperti ADRO, HRUM, SMBR, INAF, dll. 

Penulis merekomendasikan untuk memilih saham-saham UPTREND. Artikelnya dapat dibaca disini.

Deviden 
Sebagai pemegang saham, kita berhak untuk memperoleh deviden dari keuntungan perusahaan. Besarnya deviden ditentukan oleh RUPS perusahaan. Contoh perusahaan yang rajin membagi deviden antara lain Bank JABAR (BJBR) dan Bank JATIM (BJTM).

Likuiditas
Dana yang beredar di Bursa ini besaaaarrrr banget. Ini nih datanya :
Likuiditas Market Saham
sumber : www.idx.co.id
Jika Anda memilih saham yang benar, Anda dapat meng-uangkan saham Anda kapan saja. Jika dibandingkan dengan deposito yang memiliki masa tunggu min.1 bulan, tentu saham ini lebih likuid.


Kelemahan Saham
Jika tadi sudah dibahas keunggulan saham, tentu ada kekurangannya sbb.:
  1. Tidak dijamin Pemerintah. Produk Investasi tidak dijamin pemerintah seperti tabungan atau deposito yang dijamin LPS. Namun resiko ini telah dimitigasi bahwa investasi kita disimpan dan dicatat oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). 
  2. Salah timing beli. Kekurangan ini menyebabkan harga akan bergerak tidak sesuai dengan target investor. Untuk mitigasinya, Anda perlu mengetahui psikologi dan strategy dalam pembelian suatu saham.
  3. Salah pilih saham. Kalau ini sih belum ada obatnya, mitigasinya ya cut loss doank. Siapkan cut loss dengan ketat.
Penulis merekomendasikan sebelum berbisnis saham, Anda perlu mempelajari terlebih dahulu bisnis saham ini.

Artikel lainnya yang dapat dipelajari sbb.:

Petrosea Tbk (PTRO)

Petrosea Tbk

Chart PTRO - 4 Feb 2017

Salah satu saham yang dimiliki Lo Kheng Hong (posisi 31 Jan 2017)

UPTREND.

PBV 0.3


Untuk artikel lainnya :
1. Analisa Trend Saham
2. Belajar Ber-Bisnis Saham



Saturday, January 28, 2017

Analisa Trend Saham

Analisa Trend Saham

Bullish vs Bearish



Suatu saham melalui mekanisme naik turunnya harga saham tersebut, akan membentuk suatu pola atau sering disebut dengan trend. Dalam dunia saham, dikenal beberapa jenis trend pergerakan saham yang dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu uptrend, sideways dan downtrend.

Apa itu dan bagaimana membedakannya ? Mari kita bahas satu per satu.


UPTREND (BULLISH)


Pola UPTrend

Pola Uptrend atau juga dikenal dengan istilah Bullish memiliki pola harga High yang lebih tinggi dari sebelumnya. Untuk bisnis saham di Bursa Indonesia, pola inilah yang dinanti-nantikan oleh pebisnis saham. Dimana hampir seluruh pebisnis merasakan euforia akibat kenaikan saham yang dimiliki.

Contoh Saham KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) yang memiliki pola uptrend



SIDEWAY

Pola Sideway


Pola ini memiliki pergerakan harga yang tidak kemana-kemana cenderung datar-datar saja, karena harga akan bergerak pada range harga tertentu saja. Pola ini juga sering disebut pola konsolidasi.


Contoh Saham Indo Tambangraya Megah Tbk - ITMG yang sedang dalam pola konsolidasi


DOWNTREND (BEARISH)

Pola Downtrend (Bearish)


Pada pola ini, pergerakan harga cenderung mengalami penurunan harga. Pebisnis saham di Indonesia tidak menyukai pola ini, karena saham yang dimiliki berpotensi "Nyangkut" dan mengurangi perolehan laba.

Contoh Saham Tower Bersama Infrastructure - TBIG yang sedang mengalami pola DownTrend

Nah, setelah mengetahui Analisa Trend Saham diatas, jangan lupa ya rules kita yaitu harus membeli saham yang UPTrend !

Gut Luck

Untuk artikel lainnya :

Friday, January 27, 2017

KOMPAS : Investasi Tanah Akan Dibuat Mahal oleh Pemerintah

Ada berita menarik untuk disimak di kompas.com tanggal 27 Januari 2017. Pemerintah akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi pada sektor produktif, salah satunya pembelian saham.

Ayuk mulai Nabung Saham ya.

Mari disimak bersama.


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, saat ini pemerintah tengah mencari cara agar masyarakat dalam melakukan investasi tidak selalu berbentuk bidang tanah.
Salah satu rencananya yakni wacana pengenaan pajak tanah yang tidak produktif (idle).
Menurut Darmin, saat ini masyarakat lebih menyukai berinvestasi dengan memiliki tanah dan tidak dalam jumlah yang sedikit. 
Hal tersebut menyebabkan ketimpangan di Indonesia karena tingginya harga tanah.
Diharapkan, pengenaan pajak tanah yang tidak produktif itu membuat investasi pembelian tanah menjadi jauh lebih mahal dari saat ini.
"Kami akan bikin supaya nyimpen-nyimpen uang di tanah itu (menjadi) mahal," ujar Darmin di Hotel Le Meridien, Jakarta, pada Kamis (26/1/2017).
Dia menegaskan, dengan adanya pengenaan pajak pada tanah tidak produktif, maka akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi pada sektor produktif, salah satunya yakni pembelian saham.
Kedepan, pihaknya berharap masyarakat juga dapat mengubah kebiasaan berinvestasi tanah. Karena dengan model investasi tanah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap roda perekonomian.
"Saving dan investasi kita itu tanah, baik konglomerat atau perorangan sama saja. Di pinggir Jakarta banyak tanah tidak diapa-apakan," ungkapnya.
Dia menjelaskan, terkait pembahasan mulai dari definisi tanah menganggur, jenis pajak yang akan dikenakan, tata cara pemungutan pajak, masih dikaji oleh pemerintah dalam waktu dua pekan ke depan.
Sumber berita : disini

Saturday, January 21, 2017

Cara Perhitungan Jual Beli Saham

Cara Perhitungan Jual Beli Saham


Bagi Anda yang masih bingung bagaimana sih perhitungan jual beli saham, penulis akan mengupas singkat bagaimana perhitungan jual beli ini.


Penulis masih ingat, pengalaman penulis ketika masih kuliah, dimana pada waktu itu bertemu kakak kelas dari Jurusan Manajemen Univ Parahyangan. Penulis yang masih awam, bertanya tentang dunia saham.

"Emang kalo mau beli saham, perlu duit berapa sih ? "

"Ya tergantung, lo mau beli saham apa dl ?"

"Contoh deh, saham Bank Mandiri berapa ?"

"Kayak Bank Mandiri deh ya... sekitar goceng lah"
(seingat penulis, pada waktu percakapan itu, kakak kelas saya menyebut angka sekitar Rp 5ribu=goceng)

"Hah ? 5 ribu ? Dengan 5 ribu doank gw beli, dan bisa punya saham Mandiri gitu ?"

"Iya. tapi ya ada minimal pembelian lah. Minimal beli itu 1 lot = 500 lembar. Jadi lo mesti siapin duit Rp 5.000 x 500 = Rp 2.500.000.- sekali beli."

"Oooo...."

Penggalan percakapan diatas, betul-betul percakapan yang penulis alami ketika penulis masih awam banget.

Dari situ, penulis mencoba explore lebih dalam lagi tentang saham.

Percakapan itu terjadi sekitar tahun 2006, dimana 1 lot saham = 500 lembar saham.
*) Dalam bisnis saham di Indonesia, satuan dalam membeli saham dikenal dengan istilah "lot".

Sejak 6 Januari 2014, BEI memberlakukan 1 lot saham = 100 lembar saham. Ini bertujuan agar semakin banyak investor ritel yang dapat memperoleh keuntungan di bisnis saham.

Nah, dengan perubahan nilai lot baru ini, berapa minimal modal untuk membeli saham ?

Dan untuk diketahui, bahwa sekuritas juga menetapkan biaya atas transaksi beli maupun jual atas kegiatan yang dilakukan investor. Fee ini berbeda tergantung sekuritas yang Anda gunakan.

Contoh :

Harga saham PT Aneka Tambang (ANTM) Rp 920/lembar (per 13 Januari 2017)
Minimal pembelian adalah 1 lot = 100 lembar.
Fee beli = 0.15%
Fee jual = 0.25%

Dana yang diperlukan = Rp 920 x 100 = Rp 92.000
Fee beli = 0.15% x 92,000 = Rp 138
Total dana = 92.000 + 138 = Rp 92.138,-
Total dana yang dibutuhkan untuk membeli 1 lot saham ANTM sebesar Rp 92.138,-/lot.

Jika ingin beli lebih banyak, silahkan tinggal mengalikan saja dengan jumlah lot yang Anda beli.

Gimana dengan perhitungan penjualan saham ?

Total saham yang dimiliki = 1 lot.
Harga pada saat penjualan Rp 950/lembar (contoh ya)
Dana yang diperoleh = Rp 950 x 100 = Rp 95.000
Fee Jual = 0.25% x 95.000 = Rp 238
Total dana yang diperoleh = 95.000 - 238 = Rp 94.762,-

Jadi keuntungan yang Anda peroleh dari transaksi tersebut = 94.762 - 92.138 = Rp 2.624/lot.

Hmm ? Jadi saya cuma dapat untung Rp 2.624 ?? Koq kecil ? Buat parkir ga cukup.

Iya. Karena contoh diatas kita transaksi dengan 1 lot saja. Bagaimana jika dengan 100 lot ?

Maka keuntungan yang diperoleh Rp 262.400. Hmm ? Lumayan banget lah ya untuk ukuran pemula. Bisa beli pizza ataupun KFC. Hehe

Tertarik untuk berinvestasi saham ?

Nantikan artikel-artikel selanjutnya.

Anda dapat membaca ini :

1. Manajemen Investasi Saham
2. Belajar Ber-Bisnis Saham

YukNabungSaham



Saturday, January 14, 2017

Manajemen Investasi Saham

Manajemen Investasi Saham

Setiap Investasi pasti memiliki resiko masing-masing. Besar kecil resiko disesuaikan dengan profile resiko dari masing-masing orang, apakah tipe investor defensif, moderat atau agresif.

Bila Anda merupakan orang yang kurang menyukai resiko terhadap dana yang Anda miliki, penulis biasanya menyarankan untuk mendepositokan dana Anda di Bank saja. Aman koq. Aman banget malah. LPS menjamin simpanan nasabah sd. 2 Milyar. Namun dengan bunga deposito sebesar rata-rata 6% p.a, perlu berhati-hati terhadap resiko inflasi.

Untuk investasi saham bagaimana ?

Saham memiliki potensi resiko kehilangan modal Anda. Yeah It's True !! 
Ini yang penulis temukan di lapangan banyak orang yang agak parno dan bahkan teman-teman penulis pun takut akan hal ini. Nah, kabar baiknya resiko ini bisa dimitigasi (diminimalisir) bila kita menggunakan Manajemen Investasi Saham yang tepat dan disiplin.




Bagaimana caranya ?

Rulesnya sebenernya simple aja.

1. UPTREND
 Cari saham yang secara technical analysis UPTREND. Jika trend turun, ya tunggu pola reversal atau  Anda ada alasan khusus untuk membelinya (untuk invest misalkan).

Semen Baturaja (Persero) Tbk 
Contoh Saham UpTrend

2. Beli saham dari perusahaan yang kinerjanya baik. 
    Disarankan sebelum membeli suatu saham, analisa terlebih dahulu keuangan perusahaan tersebut. 
    a. Trend Laba dan Modal nya harus tercermin mengalami peningkatan.
    b. PBV kalo bisa sih dibawah 1 (artinya ini saham murah)

3. Jangan membeli suatu saham hanya karena Rumor/Gorengan
Ini nih salah satu penyakit Investor Saham. Tanpa analisa suatu saham, hanya karena rumor langsung beli tanpa analisa lanjutan. Kalau untung, tertawa ngakak. Kalau salah ?? Salah sapa hayo ? Salah diri sendiri lah, lha Anda yang memutuskan untuk beli koq. Koq salah orang yang ngasi rumor.
Makanya diingatkan sekali lagi, jangan pernah beli suatu saham tanpa analisa lanjutan.

4. Belilah saham TANPA NGUTANG
Jika di bisnis real, jika sudah selesai pekerjaan, proses invoicing, rata-rata 30 hari setelah invoice, dibayar sama customer, untung/laba diterima.
Untuk dipahami bahwa bisnis saham itu tidak pasti tanggal untungnya kapan. Bisa tiba-tiba harganya naik, bisa turun dulu baru naik, bisa turun terusss.. Lhaaa... 
Disarankan untuk membeli saham TIDAK menggunakan dana yang diperlukan untuk keperluan dapur, anak sekolah atau modal usaha. Harus dipisah yaa... Ini berpengaruh terhadap psikologi si Investor yang inginnya cepat untung aja. Analisanya jadi tidak objektif.

5. Harus siap CutLoss 
Yang terakhir ini penting, tapi paling sulit dilakukan oleh investor. Ibaratnya gini, jika kita melakukan bisnis real dan rugiiiiiii terus, apa iya kita bertahan terus dengan bisnis itu ?? Kita evaluasi kembali kan ? Jika modalnya sudah habis, ya sudah tutup saja bisnisnya. Jangan sampai mengganggu dana lainnya.
Sama juga dengan saham, perlakukan sebagai bisnis, jika ruginya sudah melewati rugi yang dapat kita accept, ya cutloss saja atau mau dijadikan sebagai saham abadi (ini terserah Anda). Keuntungan cutloss yaitu kita masih memiliki dana untuk masuk lagi di harga yang lebih rendah.

6. Diversifikasi. 
Jangan membeli satu saham suatu perusahaan dengan seluruh dana yang ada. Pepatah investasi yang berlaku "Don't Put All of Your Egg in One Basket". Iya kalau saham itu memberikan keuntungan. Kalau nyangkut ?? Panas dingin dah. Pokoke ingat selalu untuk melakukan diversifikasi yah.


Dari tulisan tersebut diatas, dapat dirangkum untuk Manajemen Investasi Saham, rules yang digunakan sbb.:

1. UPTREND
2. Beli saham dari perusahaan yang kinerjanya baik. 
3. Jangan membeli suatu saham hanya karena Rumor/Gorengan
4. Belilah saham TANPA NGUTANG
5. Harus siap CutLoss
6. Diversifikasi

Friday, January 13, 2017

Review Game Nabung Saham Go

Review Game Nabung Saham Go

Screenshot dari HP Penulis

Telah hadir simulasi game Nabung Saham yang dirilis oleh PT Winratama Perkasa ke Android Playstore.

Game ini cukup menarik perhatian penulis karena "koq ada game tentang saham di handphone". Biasanya di handphone ya gamenya gitu-gitu aja.

Untuk permainan nya sendiri intinya untuk mengenalkan cara transaksi saham untuk masyarakat yang masih awam tentang trading saham. Jadi saham yang ditransaksikan pun hanya berjumlah 10 (sepuluh) saham.


Saham yang bergabung antara lain :
1. Astra Agro Lestari (AALI)
2. Astra International (ASII)
3. Bank BCA (BBCA)
4. Bank BNI (BBNI)
5. Bank Mandiri (BMRI)
6. Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP)
7. Gudang Garam (GGRM)
8. HM Sampoerna (HMSP)
9. Telkom (TLKM)
10. United Tractor (UNTR)

Untuk transaksi jual belinya, game ini menganut hanya satu harga untuk jual dan beli. Dan harga bergerak naik atau turun setiap menit. Di game ini, marketnya tidak pernah tutup (7x24jam). Ya iyalah.. namanya juga game. Kalo marketnya tutup juga, sapa yg mau maen ? Hehe

Screenshot Portfolio Penulis

Kita di modalin awal sebesar Rp 100 Juta untuk di gunakan untuk transaksi. Proses jual beli sangat mudah. Tinggal beli mau berapa lot.. FYI, 1 lot = 100 lembar ya. Jadi kalo harga saham nya tertera Rp 4.110 untuk HMSP misalkan, dana yang dipergunakan untuk membeli 1 lotnya sebesar Rp 411.000,-

Nah, selain kita memainkan dana virtual tersebut, kita juga dapat mengikuti kompetisinya.


Ataupun pemain dapat mendapat uang tambahan untuk setiap jawaban yang benar bila mengunjungi OJK ataupun Bursa Efek Indonesia.


Overall game ini menarik dan membuat penulis menikmati untuk terus memainkannya. So, tunggu apa lagi ? Langsung aja download dan rasakan pengalaman untuk trading saham.

Untuk website resmi gamenya silahkan mengunjungi webnya di nabungsahamgo.com

#yuknabungsaham

Tuesday, January 10, 2017

Salim Ivomas Pratama Tbk - SIMP

Salim Ivomas Pratama Tbk - SIMP


Picture by Chartnexus


Analysis :
1. UPTrend
2. PBV = 0.6
3. ROE = 2.4%

Opini :
Good for Invest.


Pilihan saham lainnya yang masih mendapat opini positif dari penulis sampai dengan tulisan ini dimuat :
1. Adhi Karya (Persero) Tbk
2. Global Mediacom Tbk